Berikut ini saya akan berbagi pengalaman pertama saya dalam
membatik. Membatik kali ini menggunakan dua teknik sekaligus, yaitu teknik
canting dan teknik colet dalam satu kain.
Berikut langkah-langkahnya :
Pertama-tama siapkan dulu konsep batik yang akan kita buat.
Di sini saya ingin membuat sebuah batik dengan motif menara mesjid Al-Furqon
dengan background warna biru pekat, dengan garis motifnya berwarna putih dan
warna motif berwarna merah pias.
Langkah pertama adalah siapkarn kain morai (kain yang biasa
digunakan untuk membatik), bisa juga dengan kain lain asal bahannya 100%
catton. Lalu buat pola motif batik yang
kita inginkan menggunakan pinsil pada kain tersebut.
Siapkan canting dan cairan malam (malam khusus batik, bisa
kita dapatkan di toko-toko yang menjual alat-alat membatik) yang sudah
dipanaskan di atas katel, lalu siuk cairan malamnya agar tertampung pada cantingnya.
Goreskan mengikuti sketsa pola pada kain yang tadi. Jangan
lupa cairan malamnya harus tembus ke belakang kain.
Lakukan terus sampai seluruh kain beres dicanting.
Bagian kain yang tertutupi oleh malam itu yang kelak warnanya
akan tetap putih.
Langkah-langkah diatas itulah yang disebut teknik canting.
Karena disini kita menggunakan dua teknik sekaligus yaitu teknik canting dan
teknik colet, jadi yuk kita lanjut ke teknik coletnya.
Langkah selanjutnya yang harus dilakukan adalah memilih
warna untuk mewarnai motif pada batik kita. Disini saya ingin memunculkan warna
merah yang tidak terlalu mencolok, maka
saya harus menyiapkan Napthol dengan kode AS-D dan Garam dengan kode Merah B.
Untuk pemilihan warna lain berdasarkan koade campuran Napthol dan garamnya bisa
dilihat pada table dibawah ini.
Siapkan Napthol , TRO dan soda kostik dengan takaran yang
telah ditentukan. Di sini saya menggunakan napthol dengan kode AS-D.
Lalu siapkan segelas air mendidih.
Kemudian masukan ke tiga campuran di atas ke dalam segelas
air mendidih tadi. Lalu aduk rata.
Barulah masukan larutan di atas ke dalam wadah berisi
beberapa liter air dingin (banyaknya air disesuaikan ) dan aduk rata.
Didapatlah sebuah larutan, mari kita sebut ini sebagai larutan A.
Lalu siapkan serbuk Garam (garam khusus). Di sini saya menggunakan
garam dengan kode ‘Merah B’
Kemudian larutkan pada beberapa liter air dingin lagi. Mari
kita sebut ini sebagai larutan B.
Maka kini kita memiliki dua larutan dengan dua wadah yang
berbeda yaitu larutan A dan larutan B.
Tuangkan larutan A dan larutan B ke dalam dua gelas yang
berbeda seperti berikut ini.
Ambil kuas, celupkan kuas pada larutan A lalu lukiskan pada
kain seolah-olah kita sedang mewarnai/melukis. Jangan kaget jika warna yang
muncul bukan warna merah karena itu baru warna dasar, biasanya warna yang muncul
oleh larutan A adalah warna kuning. Lukiskan sampai seluruh kain diisi warna.
Setelah itu diamkan sekitar 5 menit.
Baru setelah itu celupkan kuas pada larutan B kemudian
goreskan pada area yang tadi berwarna kuning. Maka warna yang kita harapkan (di
sini saya mengharapkan warna merah pucat) akan muncul. Kuaskan sampai seluruh
area yang ingin berwarna merah terpenuhi.
Inilah yang di sebut teknik colet.
Nah setelah itu tutup area yang berwarna merah tadi dengan
cara dicanting kembali agar warnanya tidak berubah saat proses pencelupan.
Maka demikian hasilnya.
Dikarenakan terbatasnya space blog ini, maka KLIK link di
bawah ini untuk kelanjutan ceritanya.