Assalamualaikum Wr. Wb.
Pada postingan saya kali ini saya ingin berbagi pengalaman
wisata edukatif saya ke tempat di mana terdapat peninggalan kebudayaan manusia
tertua di Indonesia (mungkin di dunia juga) yang berlokasi di Gunung Padang,
Cianjur, Jawa Barat.
Jadi begini ceritanya, di Cianjur itu terdapat situs yakni
berupa batu-batu peninggalan zaman batu besar atau yang sering disebut dengan
zaman megalitikum. Seperti kita tahu dalam sejarah, periodisasi zaman batu
terdiri dari zaman paleolitikum, mesolitikum, neolitikum dan megalitikum. Itu
lah peradaban manusia sebelum zaman manusia mampu membuat benda-benda yang
terbuat dari logam. Sehingga diperkirakan batu-batu atau situs yang terdapat di
Gunung Padang ini merupakan peninggalan dari sekitar 470 ribu tahun sebelum
masehi. Dan inilah hasil analisis saya setelah mengunjungi dan mempelajari situs Gunung Padang ini.
Saat itu adalah hari Minggu, tanggal 7 Agustus 2016. Saya
bersama tiga orang teman saya pergi ke Gunung Padang.Sesampainya di sana kami melihat banyak sekali batu.
Batu-batu berserakan bahkan menutupi bukit (bukit kecil).
Batu-batunya berwarna kehitaman dan berukuran cukup besar.
Batu-batu tersebut ada yang berserakan ada pula yang tersusun secara beraturan
(entah tersusun entah disusun).
Bahkan untuk batu-batu yang tersusun, orang-orang sekitar
telah memberinya nama. Seperti batu berikut ini yang diberi nama ‘singgasana’
karena posisi penempatan batu-batunya menyerupai singgasana.
Ada lagi batu-batu yang dikenal masyarakat sebagai batu
gamelan. Kenapa disebut batu gamelan, karena posisinya yang berjajar secara
horizontal seperti alat musik gamelan (seperti yang terlihat di belakang saya
pada foto berikut) dan masyarakat sekitar percaya kalau pada saat saat tertentu
batu-batu di gunung padang ini mengeluarkan bunyi membentuk alunan musik.
Yang menarik adalah, batu batu tersebut semuanya berbentuk
simetris, membentuk balok-balok panjang (dengan sudut yang tidak tetap) namun
setiap batunya dibentuk secara halus (memiliki sisi-sisi yang rata) dan setiap
batu ukurannya hampir sama. Jika memang manusia pada zaman itu membentuk dan
menghaluskan batu-batu tersebut secara sengaja satu per satu sebanyak itu yang
mana mungkin dibuat untuk maksud tertentu, maka saya paham kenapa batu-batu ini
menjadi warisan peradaban tertua dunia, dan saya dapat mengatakan pula bahwa
batu-batu ini merupakan karya seni rupa tertua yang dibuat oleh nenek moyang
kita.
Saya banyak mendengar bahwa sebelum situs Gunung Padang ini
mulai banyak dikenal oleh public dan dikunjungi oelh banyak orang, sudah sejak
lama Gunung Padang ini menjadi tempat orang-orang tertentu melakukan kegiatan
ritual keagamaan (kalo di Sunda dikenal dengan istilah ‘muja’). Agama apa?
Berdasarkan pada keterangan pengurus situs, hampir semua agama pernah melakukan
ritual keagamaan di tempat ini. Dan memang benar, karena ketika saya berkunjung
ke sana saya juga berpapasan dengan segerombol orang yang memakai pakaian serba
hitam dan serba putih dan memakai atribut di kepala yang mana mereka itu baru
selesai melakukan ritual.
Kenapa hampir semua agama pernah melakukan ritual di tempat
ini, karena katanya mereka percaya bahwa tempat ini pernah dipakai oleh para
leluhur mereka.
Satu lagi yang menarik, ternyata batu-batu megalit yang
terdapat di Gunung Padang ini tidak hanya batu-batu yang berserakan di atas
tanah, namun ternyata itu adalah tumpukan-tumpukan batu dengan jenis yang sama
yang saking banyaknya hingga membentuk sebuah gunung atau bukit. Jadi jika kita berada di sana, kita sebenarnya
bukan berdiri di atas tanah, tetapi kita sedang berdiri di atas tumpukan batu
yang tertutupi tanah.
Tumpukan-tumpukan batu tersebut seperti yang terlihat pada
gambar berikut ini.
Kesimpulannya adalah, situs megalitikum di Gunung Padang
Cianjur ini adalah peninggalan budaya dan karya manusia terdahulu dan yang
paling tua yang dibuat oleh nenek moyang kita. Bagaimana kronologi nenek moyang
kita melakukan pekerjaan yang begitu luar biasanya tersebut memang masih
menjadi misteri dan perdebatan para ahli.
Okey sekian dari saya. Nantikan postingan saya selanjutnya.
Wassalam..
0 comments:
Post a Comment