Assalamualaikum Wr. Wb.
Sabtu ceria, tidak ada jam mengajar, maka kugunakan waktu
luangku untuk jalan2 sambil mencari ilmu.
Aku memutuskan untuk berwisata ke Guha Pawon, mencari
sesuatu untuk dapat kutulis di blog ini. Lho, ini kan blog kumpulan ilmu seni
rupa, sedangkan di Guha Pawon masuknya ke pelajaran sejarah? Bagiku, apapun
yang bisa dilihat oleh mata dan memiliki nilai estetika itu adalah seni rupa. Nah
sekarang, apa guha pawon bisa dilihat oleh mata? Bisa! Apa Guha Pawon punya
nilai estetika? Punya! Di mana letak nilai estetikanya? Dari struktur nya saya
rasa. Maka dari itu pada postingan kali ini saya membahas tentang struktur guha
pawon sebagai tempat tinggal manusia purba. Meskipun perlu kita pahami
bersama-sama pula bahwa konsep manusia purba itu hanya dugaan dan pernyataan
para ahli saja, di dalam Islam itu tidak ada namanya manusia purba yang hidup
secara primitive karena Allah SWT menciptakan manusia pertama sudah dalam keadaan
cerdas, berakal dan berilmu pengetahuan. Tetapi karena ilmu-ilmu yang harus
kita pelajari menyatakan demikian, maka kita ikuti saja dulu, sampai kita bisa
menemukan bahwa Allah SWT lah pemilik segala ilmu.
Ya sudah balik lagi ke tema, struktur tempat tinggal manusia
zaman dulu, Guha Pawon, Bandung Barat. Kenapa saya mengatakan tempat tinggal
manusia zaman dahulu alias manusia purba, karena disana ditemukan kerangka
manusia purba sehingga diperkirakan dulu manusia pernah menjadikan guha
tersebut sebagai tempat tinggal.
Okey mari sekarang kita bahas tentang aspek-aspek visual
dalam struktur guha pawon. Mulai dari depan nya deh.
Dari bagian depan guha pawon yang berukuran cukup besar
terlihat seperti tebing-tebing, hal tersebut karena guha pawon merupakan batuan
kapur di laut rendah yang akhirnya terangkat ke permukaan laut karena
pergerakan lempengan bumi.
Seperti yang diperlihatkan pada foto di bawah ini, guha
pawon memiliki dua mulut guha, menunjukan bahwa guha pawon ini memiliki
ruangan-ruangan alias kamar-kamar yang digunakan oleh manusia untuk berbagai
keperluan seperti sebagai tempat tinggal, sebagai dapur dan sebagai tempat
pemakaman.
Berbicara soal dapur, konon inilah mengapa guha ini disebut
dengan Guha Pawon. Kalau diartikan guha artinya guha, sedangkan pawon itu
berasal dari bahasa sunda yang arinya dapur. Kenapa diambil kata dapur untuk
menamai guha ini? Karena di dalam guha ini terdapat semacam ruang dapur yang
cukup besar. Kenapa bisa tahu bahwa ruangan yang dimaksud itu adalah dapur,
siapa tahu itu ruang tidur? Karena tepat di atas ruang tersebut terdapat lubang
yang langsung tembus ke atas dan diperkirakan lubang tersebut digunakan sebagai
tempat keluar asap pembakaran dari memasak di dapur guha, seperti yang
ditunjukkan pada gambar di bawah ini.
Oh yah, tidak hanya istana saja yang memiliki pilar-pilar
besar, manusia purba juga punya pilar atau tihang-tihang di dalam tempat
tinggalnya. Pilar-pilar di dalam guha pawon ini seperti yang ditunjukkan pada
foto di bawah ini merupakan pilar yang terjadi akibat stalaktit dan stalagnit
yang bersatu dalam kurun waktu yang sangat lama.
Dan seperti halnya tempat tinggal manusia zaman sekarang,
tempat tinggal mereka juga memiliki jendela-jendela. Bahkan ada yang dikenal
dengan istilah tiga jendela, seperti yang ditunjukkan pada gambar di bawah ini.
Tetapi
jendela paling keren yaitu jendela ini, soalnya pose aku keren banget..
Hehehe just kidding.
Okey begitulah ceritaku tentang struktur tempat tinggal
manusia purba, Guha Pawon, Bandung Barat. Semoga bermanfaat dan nantikan
postingan-postinganku selanjutnya yaaa…
0 comments:
Post a Comment