Assalamualaikum Wr.Wb.
Kali ini saya mau posting tulisan nih tentang Candi
Borobudur, soalnya bulan ini saya udah dua kali ke sana, yang pertama bersama
rombongan dari kantor mamah saya dan yang ke dua bersama rombongan dari tempat
mengajar saya. Ya biar ada manfaatnya saya share aja ya beberapa pengetahuan
yang saya dapat dan miliki tentang Candi Borobudur, khususnya yang berkaitan
dengan seni rupa siapa tahu bisa berguna bagi kalian yang sedang membuat tugas
atau mennyusun penelitian dan lain lain.
Okey kita mulai saja.
Jadi Candi Borobudur itu merupakan candi yang paling
terkenal diantara candi-candi lain seperti Candi Prambanan, Candi Mendut, Candi
Kalasan dan lain-lain. Kenapa bisa paling terkenal? Pertama karena ukurannya
yang paling besar diantara candi-candi lain di Indonesia bahkan di dunia, dan
yang kedua karena Candi Borobudur pernah ditetapkan sebagai salah satu dari
tujuh keajaiban dunia oleh UNESCO pada tahun 1991 (garis bawahi yah, pernah,
yang artinya sekarang tidak lagi).
Lokasi Candi Borobudur itu di kecamatan Borobudur, Kabupaten
Magelang, Jawa Tengah. Jarak tempuhnya sekitar 45 menit dari pusat kota
Yogyakarta maka dari itu biasanya Borobudur jadi destinasi wisata bagi
orang-orang yang berkunjung ke Yogyakarta.
Borobudur adalah Candi Budha, diperkirakan dibangun pada
tahun 800 masehi. Diperkirakan kemudian candi Borobudur mulai ditinggalkan dan
dilupakan oleh orang-orang pasca masuknya Islam ke Tanah Jawa dan terkubur di
dalam lapisan tanah dan debu vulkanik akibat letusan gunung merapi sehingga
tertutup oleh pohon dan semak belukar (tetapi penyebab sesungguhnya kenapa
Candi Borobudur ditinggalkan belum bisa diketahui dan dipastikan sampai
sekarang). Nah, barulah pada tahun 1814 yaitu pada masa penjajahan Belanda
orang-orang Belanda dibawah pimpinan Thomas Stamford Raffles menemukan adanya
bukit yang dibawahnya terdapat batu-batu berukir (Candi Borobudur yang
terkubur) dan setelah itu bukit tersebut di bersihkan oleh sekitar 200 penduduk
selama kurang lebih satu bulan maka ditemukan kembalilah Candi Borobudur
meskipun saat itu keadaannya rusak parah.
Karena keadaannya yang rusak parah, komisi Belanda yang
terdiri dari sejarawan seni dan insinyur Belanda mengajukan proposal pemugaran
Candi Borobudur kepada pemerintah, namun karena keadaan Candi Borobudur yang
saat itu parah sekali sehingga dana yang diberikan tidak mencukupi dan hanya
bisa memperbaiki beberapa bagian saja. Barulah pada tahu 1960 seseorang (saya
lupa lagi namanya pernah baca di buku yang membahas tentang candi Borobudur,
orang Indonesia kalo gak salah)mengajukan pemugaran besar-besaran kepada pihak
Internasional. Dan alhasil pemerintah Indonesia dan UNESCO bekerja sama untuk
melakukan perbaikan dan perlindungan terhadap Candi Borobudur secara
menyeluruh.
UNSUR-UNSUR SENI RUPA PADA CANDI BOROBUDUR
Kalo ngebahas tentang unsur seni rupa, yang paling dahulu
dilihat pastilah bentuknya. Candi Borobudur bisa dikatakan berbentuk stupa
raksasa yang memiliki stupa-stupa berukuran kecil di dalamnya. Stupa itu
sendiri menurut kbbi.web.id adalah bangunan dari batu yang bentuknya seperti
genta biasanya merupakan bangunan suci agama Budha. Genta itu sendiri adalah
benda yang bentuknya seperti cangkir terbalik (kalo pemahaman saya seperti
lonceng dan semacamnya).
Nah ini nih yang dimaksud dengan stupa, di belakang dan
samping kiri-kanan saya itu stupa.
Dan ini bentuk Candi Borobudur bagian depan.
Dan stupa paling besar dan menjadi stupa utama di Candi
Borobudur ini yang mana letaknya tepat di tengah dan bagian paling atas Candi
Borobudur.
Berikut ini gambaran denah dari Candi Borobudur.
Nah udah nih ngebahas bentuk Candi, lanjut kita ngebahas
hiasan-hiasan yang ada di sekeliling Candi Borobudur.
Di sekeliling Candi Borobudur terdapat banyak sekali patung
Budha atau yang dikenal dengan itilah arca.
Ada arca-arca Budha yang ditempatkan di tepi-tepi candi,
seperti pada gambar di bawah ini.
Ada pula arca Budha yang diletakkan di bagian atas dengan
tertutup bangunan seperti arca yang pada gambar di bawah ini.
Dan arca Budha yang terdapat di dalam stupa.
Memang susah untuk kita bisa melihat arca yang ada di dalam
stupa karna kita harus mengintip ke sela-sela lubang stupa, tetapi kebetulan
terdapat stupa yang dibiarkan terbuka sehingga arca nya kelihatan, seperti yang
ditunjukkan pada gambar di bawah ini.
Sekilas semua arca Budha di Candi Borobudur terlihat sama,
namun sebenarnya berbeda. Perbedaannya terletak pada posisi tangan yang
berbeda-beda dari setiap arca Budha. Posisi tangan tersebut disebut mudra.
Masing-masing sikap tangan (mudra) memiliki makna tersendiri.
Selain arca Budha, di beberapa sudut candi saya melihat
terdapat beberapa patung. Yaitu patung
hewan. Patung hewan ini terletak di samping kiri dan samping kanan pintu atau
lawang candi. Katanya sih ini patung singa, tetapi kenapa saya melihatnya
seperti patung anjing ya.
Dan ada pula patung yang menempel pada dinding bagian luar
candi. Coba anda analisis, patung apakah ini.
Okey sudah membahas patung, selanjutnya kita bahas tentang
relief.
Apa itu relief. Relief itu semacam gambar timbul. Nah, Candi
Borobudur di sekeliling dindingnya dipenuhi oleh relief. Relief apa? Relief
yang menggambarkan aktifitas orang-orang pada zaman didirikannya Candi
Borobudur ini.
Coba anda amati dan analisis, menceritakan tentang apa
sajakan relief-relief di bawah ini!
Terakhir ada pula relief yang menjadi hiasan pada setiap
pintu candi seperti pada gambar di bawah ini. Ini adalah hiasan figuratif yaitu
Kalamakara. Kalamakara adalah salah satu sosok dalam cerita Hindu-Budha.
Okey sekian tulisan saya tentang Candi Borobudur, semoga
dapat bermanfaat. Amin...