Pada hari kamis, tanggal 22 November 2012 mahasiswa-mahasiswi jurusan Pendidikan Seni Rupa Angkatan 2011 melakukan study Tour ke Rajapolah Kabupaten Tasikmalaya yang terkenal dengan sentral pembuatan anyaman dari bambu.
Perusahaan anyam yang kami kunjungi adalah perusahaan kecil menengah bernama Rineka Karya yang berlokasi di Parakan Honje , Desa Sukamaju kaler Indihiang, Tasikmalaya, Jawa Barat.
Perusahaan tersebut berdiri secara turun temurun dari tahun 1994 dimana kini yang memegang kendali perusahaan tersebut adalah pasangan istri bernama Iwan Dani Ramdani dan Ani Wariah. Merekan memilii delapan orang pengrajin tetap dan sekitar seratus orang pekerja tambahan yang merupakan tetangga sekitarnya sendiri.
PROSES PEMBUATAN ANYAMAN BAMBU
Terdiri dari beberapa tahap yaitu :
a. Proses Pengolahan Batang Bambu
Jenis bambu yang dipilih untuk dibuat anyaman adalah bambu tali yang banyak ditemukan di daerah Cisayang, Tasikmalaya. Pertama tama, bambu yang berbentuk silinder yang baru ditebang dari pohonnya harus dibalikan dahulu, hal tersebut dikarenakan teknik tersebut merupakan teknik pengawetan secara alami. Setelah itu bambu dipotong memanjang kecil -kecil dengan lebar sekitar 3cm, lalu diambil 1/3 bagian luar dari kulit bambu tersebut.
Sehingga menjadi seperti berikut ini :
Kemudian potongan-potongan tersebut disayat tipis-tipis menggunakan silet. Jika kondisi bambunya bagus maka satu potongan bambu dapat menghasilkan sampai 14 lembar tetapi jika kondisi bambunya tidak bagus maka sayatan yang dihasilkan hanya 7 lembar saja. Perlu diketahui bahwa pada bagian ini lah yang membuat Rajapolah begitu terkenal sampai ke luar negeri sebagai pembuat anyaman, karena hanya daerah ini yang bisa menghasilkan sayatan bambu yang paling tipis di Indonesia, bahkan di dunia.Dan itu didapat tidak mudah, perlu skill khusus untuk menjadikannya seperti itu.
b. Proses Pewarnaan
Jenis teknik pewarnaan yang sering dilakukan adalah teknik celup. Pewarna yang biasanya digunakan adalah cat duko dimana proses pewarnaan tersebut hanya memerlukan waktu 5 menit saja, yang selanjutnya dilanjutkan dengan proses penjemuran/pengeringan. Jika pengeringannya bagus maka bambu bisa awet sampai 5 tahun.
c. Proses Penganyaman
Pola dalam mengajam beraneka ragam, tergantung pesanan, jenis benda yang akan dianyam dan tergantung pada motif nya juga.
Maka dihasilkanlah benda-benda hasil anyaman yang unik dan cantik seperti berikut ini:
d. Kendala Hambatan
- Cuaca yang tidak mendukung
- Keterbatasan bahan
- Pemesan yang buru-buru, dll
1 comments:
kak ijin copy data ya,,, thnks... haha
Post a Comment