Akhir semester 6 lalu aku melaksanakan program Kuliah Kerja
Nyata (KKN) yang kebetulan aku ditempatkan di sebuah Desa bernama Citaleus yang
berlokasi di Kecamatan Buahdua, Kabupaten Sumedang, jawa Barat.
Selama 40 hari menetap di sana, aku banyak mengisi kegiatan
dengan berbagai hal, salah satunya adalah melayani jasa tato temporary gratis
untuk teman-teman KKN ku.
Aku menggunakan tinta cina agar tato nya dapat mudah
terhapus saat terkena air sehingga tidak mengganggu ibadah Sholat, dan
Alhamdulillah teman-temanku sangat senang dan antusias untuk di tato olehku,
hampir setiap waktu senggang ada saja yang ingin di tato, bahkan ada yang
sampai tangan dan kakinya penuh semua dengan tato, tapi semua itu dilakukan
hanya untuk kesenangan saja, jika sudah watunya sholat maka tato akan dihapus
dan pasien bisa menjalankan ibadah seperti biasa.
Mungkin hanya posko KKN Citaleus saja yang bisa seru-seruan
bertato temporary ria, maka ku sebut rumah kami saat itu sebagai ‘Kios Tato
Temporary Desa Citaleus’ .
3 comments:
wahh..wah.. suka tato juga ternyata. memang tato termasuk seni tidak membedakan usia dan gender. tato nya bagus. salam kunjungan. Tato Temporer Jakarta
Tp sayangnya, yg menggunakan jilbab kok membuka aurat (tangan & betis) cuma agar bisa di tato? Bukankah batas aurat wanita itu yg boleh keliatan cuma wajah & kedua telapak tangan? Seandainya di tato, apa tdk sebaiknya yg meliat cm kaum wanita saja & tdk utk dipublikasikan scr umum?
Tp sayangnya, yg menggunakan jilbab kok membuka aurat (tangan & betis) cuma agar bisa di tato? Bukankah batas aurat wanita itu yg boleh keliatan cuma wajah & kedua telapak tangan? Seandainya di tato, apa tdk sebaiknya yg meliat cm kaum wanita saja & tdk utk dipublikasikan scr umum?
Post a Comment