CARA HASIL KARYA DI APROVE OLEH SHUTTERSTOCK UNTUK DIJUAL DAN MENDAPATKAN UANG

Kalian ingin menjadi seller dan dapat penghasilan dollar? Saya kasih tahu caranya tapi pertama saya katakan mungkin tidak semudah simsalabim adakadabra. Sebelum kalian bisa menjual karya kalian di shutterstock kenyataannya karya kalian harus disetujui dulu oleh tim shutterstock untuk masuk ke dalam katalog. Dan itu cukup ribet kalau menurut saya.

Maka dari itu di sini saya ingin berbagi tips bagaimana agar karya kalian di aprove oleh tim shutterstock untuk masuk ke dalam katalog. Sebetulnya ada pedomannya di websitenya namun saya ringkas di sini menggunakan bahasa kita agar kalian lebih paham. Berikut ini adalah tips dan triknya :

1. High Quality

Berdasarkan pengalaman saya dalam mengupload karya-karya ke shutterstock dapat saya katakan di sini bahwa shutterstock tersebut sangat selektif dalam menyaring karya yang masuk ke mereka. Karya yang mereka terima adalah karya-karya yang memiliki resolusi yang bagus. Entah sistem seperti apa yang mereka gunakan sehingga noise sedikitpun dalam gambar dapat terdeteksi oleh mereka. Berikut ini saya tampilkan gambar saya yang ditolak oleh shutterstock padahal saya mengambil gambar ini menggunakan kamera DSLR.

Dalam penolakannya dituliskan alasan nomor 4 yaitu masalah fokus dan noise. Dan itu karena objeknya tidak fokus. Oh My God....

2.  No Brand

Artinya jangan ada unsur merek komersial apapun di dalam gambar. Dan entah bagaimana mereka mengeceknya karena brand atau logo yang tidak terperhatikan oleh saya sekalipun ternyata dapat mereka deteksi. Contohnya adalah gambar milik saya di berikut ini.

Dalam keterangan penolakannya ditulis alasan nomor 4 yaitu Visible Trademark – Content visible brand names or logos . Lalu saya cari memang dimana ada trademarknya.. oooh ternyata ini.. saya saja tidak tahu itu merek apa. 

3. No Racism

Dengan kata lain konten yang kita upload tidak boleh mengandung usur SARA. Tahukah kalian kepanjangan dari SARA? Yap, artinya Suku, Agama, Ras dan Golongan. Dan buktinya adalah hasil fotografi saya yang menampilkan model yang berkerudung selalu mereka tolak. Selalu. Dan hal itu yang membuat saya malas mengupload di shutterstock lagi. Trus kenapa aku posting tips tentang shutterstock di blog ini? Karena saya berharap kalau kalian sudah paham tentang berjualan desain di marketplace seperti shutterstock ini kalian dapat mengembangkan diri menjual desain di marketplace-marketplace lain yang lebih mudah dan lebih memberikan uang yang banyak untuk kalian seperti fiverr, displate, adobe stock, 99designs dan masih banyak lagi.

4. Bentuk karya ilustrasi tidak mengikuti ciptaan orang lain.

Originalitas memang point paling utama dalam menjual karya, saya kira kalian sudah mengerti masalah itu sehingga saya tidak bahas di sini. Tetapi saya ingin beragi pengalaman saya dalam mencoba menjual karya di shutterstock namun ternyata ditolak dengan alasan hak cipta padahal itu karya murni saya dimana saya membuatnya dari nol. Berikut adalah karyanya.

Coba kalian analisis apa yang salah dari karya saya?

Ternyata karena gambar yang saya buat itu objeknya merupakan bentuk botol minum dari merek Tupperware dan bentuk ponsel dalam gambar tersebut merupakan model khas dari merek Samsung. Ya ampyuuuun..

Nah segitu aja dari saya mungkin masih banyak lagi alasan-alasan penolakannya tetapi sebagian besar seperti yang saya jelaskan tersebut. Somoga tulisan ini dapat menjadi ilmu yang berharga bagi kalian semua dan dapat menjadi semangat bagi kalian untuk dapat menciptakan karya-karya yang berkualitas tinggi dan laris manis dipasaran. Saya doakan semoga kalian semua yang membaca ini dilancarkan dalam setiap usahanya dan mendapatkan hasil dan berkah yang melimpah. Amiin..

Assalamualaikum wr wb.